PENERAPAN AKTIVITAS QUICK ON THE DRAW MELALUI PENDEKATAN THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MA

Authors

  • Tina Rosyana Dosen Tetap STKIP SILIWANGI
  • Indah Puspita Sari Dosen Tetap STKIP SILIWANGI

DOI:

https://doi.org/10.22460/p2m.v2i2p192-202.178

Keywords:

Komunikasi Matematis, Penalaran Matematis, Aktivitas Quick on The Draw, Pendekatan Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menelaah pencapaian dan peningkatan kemampuan komunikasi dan penalaran matematis siswa yang menggunakan aktivitas quick on the draw melalui pendekatan Thinking Aloud Problem Solving (TAPPS) dibandingkan dengan yang menggunakan pembelajaran biasa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen, dengan desain kelompok kontrol pretes-postes. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa MA Negeri di Kota Cimahi, sedangkan sampel penelitiannya  adalah sebanyak dua kelas dari kelas XII yang dipilih secara acak dari seluruh kelas XII yang ada. Kemudian kedua kelas tersebut dipilih menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen memperoleh aktivitas quick on the draw melalui pendekatan TAPPS dan kelas control memperoleh pembelajaran biasa. Instrumen   yang   digunakan   dalam   penelitian   ini  berupa  soal tes kemampuan komunikasi dan penalaran matematis. Data hasil penelitian dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan uji statistik (uji-t). Kesimpulan yang diperoleh sebagai berikut: 1) Kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan aktivitas quick on the draw melalui pendekatan TAPPS lebih baik daripada yang memperoleh pembelajaran biasa; 2) Kemampuan penalaran matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan aktivitas quick on the draw melalui pendekatan TAPPS  secara signifikan lebih baik   daripada yang memperoleh pembelajaran biasa; 3) Peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan aktivitas quick on the draw melalui pendekatan TAPPS lebih baik daripada yang memperoleh pembelajaran biasa; dan 4) Peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan aktivitas quick on the draw melalui pendekatan TAPPS lebih baik daripada yang memperoleh pembelajaran biasa. Kata Kunci: Komunikasi Matematis, Penalaran Matematis, Aktivitas Quick on The Draw,  Pendekatan Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) ABSTRACT This study aims to examine the achievements and improvement students’ mathematical communication and mathematical reasoning ability between those who acquire learning through quick on the draw activity with TAPPS learning approach and conventional learning. The method was used in this study is the experimental method, with pretest-posttest control group design. The population was the entire students of MA Negeri in Cimahi, while the sample is two classes of grade XII selected randomly from all the existing class of grade XII. Then these two classes were randomly assigned into experimental class and control class. Experimental class gets quick on the draw activity with TAPPS learning approach and control class gets conventional learning. Research instruments include tests of mathematical communication and mathematical reasoning ability. The data were analyzed using t-test and the Mann-Whitney test. The results showed that (1) Students’ achievement of mathematical communication ability of mathematical learning through quick on the draw activity with TAPPS learning approach is better than through conventional learning; (2) Students’ achievement of mathematical reasoning ability of mathematical learning through quick on the draw activity with TAPPS learning approach is better than through conventional learning; (3) Students’ improvement of mathematical communication ability of mathematical learning through quick on the draw activity with TAPPS learning approach is better than through conventional learning; (4) Students’ improvement of mathematical reasoning ability of mathematical learning through quick on the draw activity with TAPPS learning approach is better than through conventional learning. Keywords: Mathematical Communication, Mathematical Reasoning, Quick on The Draw Activity, Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) Learning Approach.

References

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). (2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP.

Dahlan, J. A. (2004). Meningkatkan Kemampuan Penalaran dan Pemahaman Matematik Siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama melalui Pendekatan Open-Ended. Disertasi UPI: Tidak diterbitkan.

Depdiknas. (2003). Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA). Jakarta: Depdiknas.

Ginnis, P. (2002). The Teacher's Toolkit: Raise Classroom Achievement with Strategies for Every Learner. United Kingdom: Crown House Publishing Limited.

Ginnis, P. (2008). Trik dan Taktik Mengajar. Jakarta: Indeks

Maesarah, S. (2007). Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematik Siswa Sekolah Menengah Atas melalui Pembelajaran Penemuan Terbimbing dengan Menggunakan Tugas Bentuk Superitem. Tesis UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Mulyadiana, T. S. (2000). Kemampuan Berkomunikasi Siswa Madrasah Aliyah melalui Pembelajaran Kooperatif pada Konsep Sistem Reproduksi Manusia. Tesis UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

NCTM. (2000). Principles and Standards for School Mathematics. Reston, VA: NCTM. [Online].Tersedia:http://www.nctm.org/standars/overview.htm. [Mei 2015].

Rohaeti E, E. (2008). Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Metode IMPROVE untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Kemampuan Komunikasi Matematika siswa SLTP. Disertasi pada Sekolah Pascasarjana UPI: Diterbitkan pada Educationist, tahun 2010.

Saragih, S. (2007). Mengembangkan Kemampuan Berpikir Logis dan Komunikasi Matematik Siswa SMP melalui Pendekatan Realistik. Disertasi pada Sekolah Pasca Sarjana UPI: Tidak diterbitkan.

Stice, J. E. (1987). Teaching Problem Solving. [Online]. Tersedia: http://wwwcsi.unian.it/educa/problemsolving/stice_ps.html.[3 Februari2015].

Sudjono (2001). Pembelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sumarmo, U. (2006). Berpikir Matematik Tingkat Tinggi: Apa, Mengapa, dan Bagaimana Dikembangkan pada Siswa Sekolah Menengah dan Mahasiswa Calon Guru. Makalah Disajikan pada Seminar Pendidikan Matematika di Jurusan Matematika FMIPA Universitas Padjadjaran Tanggal 22 April 2006: Tidak diterbitkan.

Sumarmo, U. (2013). Berpikir dan Disposisi Matematik Serta Pembelajarannya. Kumpulan Makalah. UPI. Bandung: Tidak Terbitkan.

Published

2015-11-30