Efektivitas Workshop Multiliterasi Berbasis Kearifan Lokal dalam Meningkatkan Kompetensi Guru di Raja Ampat
DOI:
https://doi.org/10.22460/p2m.v11i2.5281Kata Kunci:
Multiliteracy, Local wisdom, Teacher competencyAbstrak
Raja Ampat menghadapi berbagai tantangan dalam pendidikan, termasuk keterbatasan akses sumber daya dan pengembangan profesional. Untuk mengatasi hal ini, diadakan workshop multiliterasi berbasis kearifan lokal guna meningkatkan kemampuan guru dalam mengintegrasikan multiliterasi dan pengetahuan budaya dalam pengajaran. Penelitian ini mengevaluasi efektivitas workshop dalam meningkatkan kompetensi guru. Metode survei kuantitatif deskriptif digunakan untuk mengumpulkan data dari 50 guru peserta. Hasil menunjukkan bahwa 85% guru meningkatkan pemahaman mereka tentang multiliterasi, dan 90% memperoleh keterampilan dalam mengintegrasikan kearifan lokal ke dalam pelajaran. Guru juga melaporkan peningkatan keterlibatan siswa saat mereka menghubungkan materi pembelajaran dengan konteks budaya lokal. Namun, tantangan berupa keterbatasan akses teknologi masih ada. Kesimpulannya, workshop ini berhasil meningkatkan kompetensi guru di Raja Ampat dengan menggabungkan multiliterasi dan kearifan lokal. Model ini dapat diterapkan di daerah lain yang menghadapi tantangan pendidikan serupa. Dukungan dalam infrastruktur dan teknologi penting untuk memastikan keberhasilan jangka panjang.
Referensi
Asfahani, A., Puspitarini, R. C., Nuswantoro, P., Dewi, S. P., & Nugroho, F. A. (2024). Pemberdayaan Pendampingan Orang Tua Dalam Mendukung Pendidikan Anak Di Era Digital. Community Development Journal: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 5(4), 6060–6067.
Fathoni, A. (2006). Metodelogi penelitian. Jakarta: rineka cipta. Diambil dari http://repository.radenfatah.ac.id/19447/3/3.pdf
Febrianty, Y., Pitoyo, D., Masri, F. A., Anggreni, M. A., & Abidin, Z. (2023). Peran Kearifan Lokal Dalam Membangun Identitas Budaya Dan Kebangsaan. El-Hekam, 7(1), 168–181.
Helmawati, M. P. I., & Ismail, R. (2018). Pendidikan Meningkatkan Kualitas Manusia. Academia. Edu. Diambil dari https://www.academia.edu/download/58658346/Pendidikan_Meningkatkan_Kualitas_Manusia_12_Oktober.pdf
Kariyawan, B. (2023). Minimalisir Kehilangan Generasi Sastra Melalui Sastra Digital dan Alih Wahana Karya Pada Generasi Alfa. Jurnal Lingkar Pendidikan, 2(2), 67–74.
Larasati, S. E., & Aminun, N. F. (2017). Analisis Ekowisata di Kawasan Konservasi Perairan Raja Ampat: Daya Dukung dan Evaluasi Wisatawan dari Situs TripAdvisor. Jurnal Nasional Pariwisata, 13(2), 115–134.
Nugraha, T., Nurhasanah, N., Fuadah, U. S., & Mutiasih, P. (2020). HOW TO TEACH BILINGUAL PROGRAM? : AN APPLICATION OF CONTENT AND LANGUAGE INTEGRATED LEARNING ON PRIMARY SCHOOL. P2M STKIP Siliwangi, 7(2), 134–140. https://doi.org/10.22460/p2m.v7i2p%p.2000
Nugrahani, F., & Hum, M. (2014). Metode penelitian kualitatif. Solo: Cakra Books, 1(1), 3–4.
Priadana, M. S., & Sunarsi, D. (2021). Metode Penelitian Kuantitatif. Pascal Books.
Simanjuntak, N., & Tampubolon, M. (2024). Kabupaten Maybrat di Papua Surga Milik Indonesia. PT. Literasi Nusantara Abadi Grup. Diambil dari http://repository.uki.ac.id/id/eprint/14105
Sinapoy, M. S. (2018). Kearifan lokal masyarakat adat Suku Moronene dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Halu Oleo Law Review, 2(2), 513–542.
Tungka, N. F., & Tarinje, O. C. N. (2024). Analisis Tingkat Kesiapan Satuan Pendidikan dalam Merancang P5 Berbasis Multiliterasi di Kabupaten Poso. Sanskara Pendidikan dan Pengajaran, 2(03), 136–149