NILAI-NILAI TASAWUF DALAM KUMPULAN LAYANG-LAYANG KENANGAN KARYA DEDEN SUGANDA SEBAGAI PEMBELAJARAN BERBASIS KARAKTER

NILAI-NILAI TASAWUF PADA KUMPULAN PUISI LAYANG-LAYANG KENANGAN

Penulis

  • Faisal Kemal Universitas Muhammadiyah A.R. Fachruddin
  • Prima Gusti Yanti Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
  • Ahmad Sulton Ghozali Universitas Muhammadiyah A.R. Fachruddin

DOI:

https://doi.org/10.22460/semantik.v13i1.p1-14

Kata Kunci:

Nilai-nilai Tasawuf, Puisi, Siswa, Pendidikan Karakter

Abstrak

Nilai tasawuf pada puisi dapat membantu siswa mengembangkan pemahaman tentang hakikat kehidupan dan mencapai kedamaian batin. Aspek tasawuf mengacu pada pendekatan yang mengintegrasikan nilai-nilai spiritual, introspeksi, dan pemahaman dimensi batin ke dalam kurikulum. Oleh karena itu, kajian ini akan memfokuskan pada aspek analisis nilai tasawuf yang “melebur” ke dalam kumpulan puisi “Layang-layang Kenangan” Karya Deden Suganda. Dengan adanya nilai-nilai tasawuf ke dalam puisi, kita dapat menemukan pembelajaran berbasis karakter yang menitikberatkan pada aspek spiritual dan etika.Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kepustakan (Library Research) yakni teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku, hasil penelitian, dan sumber-sumber lainnya yang relevan di internet dan media lainnya . Penulis menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, yaitu metode pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat terhadap objek penelitian. Dalam puisinya Deden Suganda terdapat nilai-nilai tasawuf di antaranya 1. Tobat, 2. Wara, 3. Zuhud, 4. Syukur, 5.Ma’rifat, 6. Mahabbah, 7.Qurb, 8.Muraqabah, 9. Al-Uns tentu dengan harapan bisa memperkokoh karakter siswa di sekolah dengan berbagai manfaatnya yaitu dengan Mengembangkan kesadaran diri agar siswa lebih memahami dirinya sendiri, termasuk potensi dan kelemahannya.Berdasarkan apa yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai tasawuf adalah nilai-nilai keislaman yang melekat pada karya sastra. Karya sastra yang bernilai sufistik sangat layak dibaca dan cocok sebagai pembelajaran berbasis karakter. Hal ini akan membuat siswa dapat memahami nilai-nilai Islam melalui membaca karya sastra.

Referensi

Al-Attas, S. M. N. (1966). The Mysticism of Hamzah Fansuri. University of London, School of Oriental and African Studies (United Kingdom).

Anwar, M. S., Sasongko, S. D., & Kasanah, U. (2023). Ekspresi sufistik dalam pemanfaatan bentuk puisi-puisi Abdul Hadi WM. Jurnal Ilmiah FONEMA: Jurnal Edukasi Bahasa Dan Sastra Indonesia, 6(1), 17–38.

Chaer, A. (2012). Linguistik Umum. Rineka Cipta.

Creswell, J. W., & Creswell, J. D. (2017). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches. Sage publications.

Faisal, B. (2016). Dimensi tasawuf dalam puisi Acep Zamzam Noor. Al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam, 13(01), 11–20.

George, M. W. (2008). The elements of library research: What every student needs to know. Princeton University Press.

Ghazali, I. (1995). Ringkasan Ihya Ulumuddin /Imam Al Ghazali diterjemahkan oleh Zaid Husein Alhamid. Pustaka Amani.

Hamka. (1980). Tasauf moderen. Yayasan Nurul Islam.

Isnaini, H. (2012). Gagasan tasawuf pada kumpulan puisi isyarat karya Kuntowijoyo. Semantik, 1(1), 87–99.

Limbong, P. F. (2007). Konsep sufisme dalam naskah fath al-rahman: sebuah alternatif pencapaian makrifatullah. Wedatama Widya Sastra.

Mahjuddin. (2012). Akhlak tasawuf II (2nd ed.). Kalam Mulia.

Munandar, A., & Komarudin, E. (2021). Optimalisasi sikap syukur pada siswa/i diniyah takmiliyah al-mubtadiiyah desa Sirnajaya (DKM Sabilussalam). In Proceedings UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 1(18), 146–155.

Nasr, S. H. (2019). Tiga mazhab utama filsafat Islam. IRCiSoD.

Nasution, H. (1990). Filsafat dan mistisisme dalam Islam. Bulan Bintang.

Nurgiyantoro, B. (2018). Teori pengkajian fiksi. UGM press.

Rohman, M. A. A. (2019). Pendidikan karakter di Sekolah menengah pertama (SMP): teori, metodologi dan implementasi. Qalamuna: Jurnal Pendidikan, Sosial, Dan Agama, 11(2), 265–286.

Rosihon, A. (2010). Akhlak tasawuf. CV Pustaka Setia.

Saddhono, K., & Haniah, H. (2018). Nuansa dan simbol sufistik puisi-puisi karya Ahmad Mustofa Bisri. Teosofi: Jurnal Tasawuf Dan Pemikiran Islam, 8(1), 31–61.

Samad, D. (2017). Konseling sufistik. Rajawali Pers.

Schimmel, A. (1986). Mystical Dimensions of Islam. The University of North Carolina Press.

Seppin, H. D. T., Al-Kaf, I., & Murtiningsih, M. (2020). Nilai-Nilai Tasawuf dalam Novel Kun Fayakun Karya Andi Bombang. EL-FIKR: Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam, 1(1). 18-33.

Sohib, Pratiwi, D., & Priyanto, A. (2018). Nilai-nilai sufistik dalam Puisi “Aku Ingin” Karya Sapardi Djoko Damono”. Parole: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 1(5).

Solihin, M. (2005). Melacak pemikiran tasawuf di nusantara. Rajagrafindo Persada.

Sudjana, N., & Ibrahim. (2004). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Sinar Baru Algesindo.

Suganda, D. (2019). Layang-layang Kenangan. Jurusan Bahasa dan Sastra Arab UIN Sunan Gunung Djati.

Thrane, T. (1980). Referential-semantic analysis: aspects of a theory of linguistic reference. New York: Cambridge University Press

##submission.downloads##

Diterbitkan

2024-02-20